Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka pintu bagi Partai Golkar untuk bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
AHY menyatakan, pintu untuk bergabung ke KPP terus terbuka karena perlu kerja sama berbagai elemen politik dalam mengelola Indonesia sebagai sebuah negara besar.
“Koalisi Perubahan juga tentu membuka diri karena ini negara besar, tidak mungkin satu-dua elemen saja yang berbuat dan berperan. Kita, Golkar, dan Demokrat ingin berperan lebih besar lagi, lebih baik lagi untuk negeri kita,” kata AHY selepas pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4/2023).
Pertemuan antara elite Golkar dan Demokrat yang berlangsung selama lebih dari satu jam ini turut diikuti oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
AHY tidak memungkiri bahwa pertemuan ini turut membahas kemungkinan kedua partai politik untuk bekerja sama demi Indonesia yang semakin maju dan sejahtera.
“Rasanya patut bagi dua partai ini, Golkar dan Demokrat, untuk duduk bersama dan juga membicarakan berbagai kemungkinan yang bisa kita hadapi ke depan,” ujar AHY.
Ia mengingatkan, Demokrat dan Golkar pun pernah menjalin kerja sama pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2009 lalu.
Senada dengan AHY, Airlangga pun menyebutkan bahwa partainya juga membuka pintu untuk berkomunikasi dengan partai-partai politik lain, termasuk Demokrat yang kini berbeda posisi dengan Golkar.
Demokrat kini berada di luar pemerintahan, berbeda dengan Golkar yang menjadi bagian koalisi pendukung Presiden Joko Widodo.
Golkar pun sudah memiliki koalisinya sendiri, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), bersama Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
“Tentu saya menyampaikan bahwa Partai Golkar terus membuka silaturahmi dan dialog dengan partai-partai politik karena penting bagi Indonesia agar seluruh partai ini suasananya adem,” uangkap Airlangga.
Ia juga menyebutkan bahwa Golkar memiliki filosofi yang sama dengan Demokrat berkaca pada pengalaman kedua partai bekerja sama pada masa pemeirntahan SBY.
“Tentu kebersamaan itu mempunyai sejarah yang sama-sama kita pahami,” ujar Airlangga.