Mencuat wacana Cawapres 2024 all Jokowi’s Men atau orang-orangnya Jokowi mencuat baru-baru ini. Partai Demokrat menilai hanya Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cawapres yang bukan bagian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution lewat akun Twitternya @syahrial_nst. Dia awalnya melakukan cek fakta terkait prediksi semua cawapres yang ada merupakan orang-orangnya Presiden Jokowi.
“Ada yang bilang, semua cawapres All Jokowi’s men. Cek fakta: 1. SSU (Sandiaga Salahudin Uno), 2. ET (Erick Thohir), 3. AH (Airlangga Hartarto), semuanya menteri Jokowi, 4. MI (Muhaimin Iskandar) ketum parpol pendukung Jokowi,” kata Syahrial dalam cuitannya seperti dilihat detikcom, Minggu (30/4/2023). Syahrial sudah mengizinkan cuitannya dikutip.
Syahrial lantas mengungkap satu cawapres yang tidak punya utang budi atau bahkan hubungan dengan Presiden Jokowi. Dia menyebut hanya ketumnya AHY.
“Cuma Ketum @PDemokrat, Mas @AgusYudhoyono yang tidak punya beban dan utang budi sama Jokowi,” ucapnya.
Atas dasar itu lah, Syahrial menyebut banyak orang yang berupaya menyingkirkan AHY. Terlebih, kata dia, para penguasa saat ini.
“Makanya penguasa sangat bernafsu menyingkirkan AHY,” ujar dia.
Sebelumnya, mengenai prediksi cawapres all Jokowi’s men atau orang-orang dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) disampaikan Fahri Hamzah lewat akun Twitternya @Fahrihamzah. Fahri Hamzah mencuitkan daftar 5 cawapres 2024 yang hanya diisi dengan 2 kriteria saja.
“Cawapres: 1. Menteri Jokowi, 2. Menteri Jokowi, 3. Menteri Jokowi, 4. Mantan Menteri Jokowi, 5. Mantan Menteri Jokowi. #Pilpres2024,” cuit Fahri Hamzah seperti dilihat detikcom, Jumat (28/4).
Fahri lantas menjelaskan maksud cuitannya tersebut. Dia menyebut semua pihak tidak perlu ribut-ribut terkait siapa cawapres yang tepat karena semua yang mencuat selama ini penerus Presiden Jokowi.
“Artinya nggak usah ribut-ribut bahwa memang semuanya adalah penerus Pak Jokowi. Faktanya kan demikian, jadi terima saja dan nggak usah ribut,” ucapnya.
Dia justru berpesan agar penyelenggara Pemilu yakni KPU, untuk tidak pasif. Dia meminta agar KPU segera membedah proposal parpol, caleg, hingga capres.