Surabaya – DPD Partai Demokrat Jatim menggelar Bimbingan Teknis koordinator saksi yang akan bertugas mengawal suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Ratusan koordinator saksi itu datang dari 38 kabupaten/kota seluruh Jawa Timur yang nantinya akan terus bergerak melengkapi seluruh TPS di seluruh Kabuoaten/Kota se Jatim.
Sekretaris DPD Demokrat Jatim Reno Zulkarnaen menegaskan Kader dan Caleg Demokrat Jatim saat ini dalam kondisi sangat solid menghadapi Pemilu Legislatif 2024. Usul dan Memenangkan Demokrat di Jatim pada Pemilu 2024,” kata Pria yang akrab disapa Bang Reno ini, dalam Pembukaan Bimtek di Hotel Leedon, Surabaya, Sabtu (29/7/2023).
Hadir dalam acara pembukaan Bimtek tersebut Bendahara Umum DPP Partai Demokrat Renville Antonio, Ketua Badan Koordinasi Saksi Nasional DPP Partai Andi Timo Pangerang, Iwan Rinaldo Syarief Kepala Badadiklat DPP, Muhajir Deputi Bidang Hukum DPP. Kemudian dari pengurus PD Jatim hadir Bendahara DPD Agung Mulyono, Ketua Bappilu H Samwil dan sejumlah pengurus DPD Partai Demokrat Jatim.
Hj Andi Timo yang hadir sebagai pemateri mengatakan kehadiran para saksi di TPS sangat penting karena merekalah yang akan melakukan pengawasan, memantau dan merekam data hasil pencoblosan saat Pemilu. Nantinya juga akan dibuat petunjuk aturan untuk saksi apa yang akan dilakukan.
“Karena setiap TPS harus ada saksi. Tim ini akan melakukan Pengamanan dan Pengawalan dari TPS hingga KPU Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Kita siapkan aplikasi untuk merekap hasil dari masing-masing TPS,” jelas Andi Timo.
Sementara itu Ketua Panitia Bimtek Jakfar Shodik menjelaskan Tim Koordinasi Saksi Provinsi DPD Partai Demokrat Jatim sudah mengawal pembentukan BKSC (Badan Koordinasi Saksi Cabang) se Jatim. Para koordinator cabang ini nantinya akan berkeliling Jatim untuk memberikan bimbingan teknis di Kabupaten/Kota hingga tingkat desa/kelurahan.
“Setelah BKSC mengikuti pelatihan, selanjutnya mereka akan keliling ke Kecamatan dan desa bersama kita untuk melatih para saksi-saksi,” ungkap Jakfar.
Tim ini akan bekerja secara terkoordinasi, setelah sebelumnya dinilai sporadis dan jalan sendiri-sendiri. Selama ini ketika saksi ini tidak terskema dan terstruktur dengan baik, banyak suara yang hilang.
“Karena kita baru membentuk badan saksi yang menangani mendata dan mengawasi hasil suara C1, agar tidak terjadi lagi kejadian seperti pemilu 2019 lalu suara kita hilang,” tulisnya.
Pelatihan dan pembentukan badan saksi ini sudah berjalan 4 bulan. Sehingga bimtek ini sifatnya pemantapan. Agar terbangun visi misi yang sama bagi seluruh petugas saksi di tiap TPS. Badan Saksi Provinsi menargetkan ada 120.800 lebih saksi. Baik saksi untuk tingkat TPS, dan Saksi di tingkat Kecamatan.
“Sementara itu Sudah ada sekitar 7431 petugas saksi dan terus progres untuk di update, semoga bulan Oktober lengkap,” pungkas Jakfar.