Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mendukung langkah pemerintah pusat dalam mengatasi permasalahan distribusi dan stok gula di Indonesia. Menurut Emil, pemerintah telah melakukan dua pendekatan strategi untuk menjaga stabilitas harga dan melindungi petani tebu.
“Saat ini ada dua hal yang dilakukan. Pertama, memperketat kemungkinan rembesnya gula impor khusus industri agar tidak masuk ke pasar konsumen,” ujar Emil di Surabaya, (12/8/2025).
Ia menambahkan, pengawasan distribusi tersebut dilakukan oleh Satgas Pangan dan menjadi perhatian khusus dari Menteri Pertanian.
“Menteri Pertanian saat berkunjung ke sini beberapa minggu lalu sudah menekan pentingnya pengawasan ini,” ujar Emil.
Selain pengetatan distribusi, Emil juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari solusi terhadap stok gula lokal yang belum terserap. Menurutnya, kondisi tersebut berdampak pada harga tebu yang diterima petani.
“Menteri Pertanian juga menyampaikan bahwa sedang menggodok solusi untuk stok gula yang tersedia tetapi belum terserap, dan ini jelas berpengaruh terhadap petani tebu,” ujarnya.
Emil menyebut bahwa salah satu upaya konkret datang dari BUMN Danantara yang siap membantu penyerapan gula petani. “Beberapa pihak, termasuk Danantara, menyatakan sudah menyiapkan infrastruktur untuk menyerap gula-gula tersebut,” katanya.I
a berharap seluruh langkah yang diambil ini dapat memberikan stabilitas harga dan melindungi sektor pergulaan nasional.
“Kami juga menyampaikan terima kasih kepada CEO Danantara atas inisiatif ini, dan tentunya kepada semua pihak yang mendukung,” jelas Emil.
